Selasa, 03 Maret 2015

BAB I

BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur tentang konsep dasar manajemen strategi, maka mahasiswa akan dapat:
1.      Mampu menyebutkan  pengertian perusahaan dan bisnis;
2.      Mampu menyebutkan  pengertian  strategi  dari segi militer, politik,  ekonomi, dan perusahaan;
3.      Mampu menyebutkan pentingnya strategi perusahaan dan keterbatasannya;
4.       Mampu mengemukakan pengertian manajemen strategik;
5.      Mampu menjelaskan konsep strategic business unit (SBU), dan ciri-cirinya;
6.      Mampu memahami proses manajemen strategik;

B. PENDAHULUAN
Dalam sesi pembahasan pada bab satu ini akan di kemukakan pengertian strategi perusahaan yang dilihat dari segi militer, politik, ekonomi dan perusahaan; dilanjutkan dengan pentingnya strategi perusahaan dan keterbatasannya. Berikutnya dikemukakan konsep dasar manajemen strategik dari beberapa ahli yang pada intinya menyebutkan bahwa manajemen strategik merupakan sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan strategi dengan efektif dan  implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Manajemen strategik pada prinsipnya merupakan suatu proses, maka ia terdiri dari rangkaian tahap-tahap yang meliputi tiga elemen dasar, yaitu formulasi strategi (strategy formulation), implementasi strategi (strategy implementation), dan evaluasi dan pengawasan (evaluation and control).  Strategi suatu perusahaan dirumuskan serta diterapkan pada berbagai macam tingkatan dalam organisasi dan aktivitas perusahaan. Tingkatan dalam manajemen strategik menunjukkan hirarkhi (jenjang) pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

C. POKOK-POKOK MATERI
1. PENGERTIAN PERUSAHAAN  DAN BISNIS
Oleh karena strategi manajemen yang dibahas sangat terkait erat dan diterapkan dalam perusahaan/bisnis, maka terasa penting dijelaskan pengertian perusahaan dan bisnis. Pemahaman tentang perusahaan dan bisnis secara jelas dikemukakan oleh Raymond E. Glos dalam bukunya Bussines: Its natura and Environment – An Introduction.  Perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan pembeli, dengan harapan memberi laba bagi para pemiliknya. Jadi fokusnya lebih condong pada organisasi. Sedangkan bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dmana perusahaan berada), dalam rangka memperbaiki standar dan kualitas hidup mereka. Berdasarkan pengertian perusahaan dan bisnis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis lebih luas dari pada perusahaan, karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis.

2. PENGERTIAN STRATEGI PERUSAHAAN
Pemahaman strategi disini menyangkut strategi yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan/bisnis. Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang terentuk dari kata stratos yang artinya militer, dan ag yang artinya memimpin. Strategos artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.  Konsep ini relavan dengan jaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Penerapan strategi militer dalam dunia bisnis sampai sekarang masih menjadi subyek perderbatan. Akan tetapi diakui bahwa strategi militer dapat memberikan masukan yang penting dalam pengelolaan bisnis. Dalam dunia militer, konsep strategi berbeda dengan taktik. Strategi merupakan suatu rencana keseluruhan dalam memanfaatkan sumberdaya untuk memperoleh kedudukan yang menguntungkan; sedangkan taktik merupakan skema dari tindakan secara spesifik. Taktik lebih berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan untuk memenangkan pertempuran, sedangkan strategi lebih menekankan pada usaha memenangkan perang. Perbedaan strategi dengan taktik dengan mudah dipahami adalah saat kita memutuskan tentang apa yang seharusnya kita kerjakan, maka kita memutuskan sebuah strategi; sedangkan  jika kita memutuskan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, itulah disebut taktik. Menurut Drucker, strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things), dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the thing right). Keputusan strategis, baik dalam bidang militer maupun dunia bisnis berkaitan dengan tiga karateristik umum, yaitu:
·         strategi merupakan hal yang penting,
·         strategi meliputi komitmen yang penting dari sumberdaya, dan
·         strategi tidak mudah diubah.
 Pengertian strategi menurut Christensen dapat ditinjau dari segi militer, politik, ekonomi, dan perusahaan.  Dari segi militer, strategi adalah sebagai rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material di medan perang untuk mengalahkan musuh.  Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumberdaya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.
Dari segi politik, strategi adalah penggunaan sumber-sumber nasional untuk mencapai tujuan nasional. Dari segi ekonomi, strategi adalah alokasi sumber-sumber yang sifatnya jarang atau terbatas. Dari segi perusahan menurut Cristensen, strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa, sehingga jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
Lebih jauh dari segi perusahaan, terdapat banyak defenisi strategi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
1). Jauch dan Glueck (1995 : 12), berpendapat bahwa "strategi adalah satu kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kekuatan atau keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk menjamin bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan".
2). Alfred D. Chandler, Jr menyebutkan bahwa "strategi adalah penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan, serta alokasi sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut".
3). James Brian Quin, strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.
Berdasarkan pengertian strategi di atas, maka dapat dikatakan bahwa strategi adalah penentuan sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan dalam satu kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dalam mengalokasikan sumberdaya-sumberdaya perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dihadapinya, dan dirancang untuk menjamin agar tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.  Strategi mencerminkan  kesadaran  perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan di mana ia harus bersaing, melawan siapa dan untuk maksud (purpose) apa.
Dari berbagai macam definisi strategi perusahaan tersebut di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan pokok, sebagai berikut:
a. Strategi perusahaan  adalah  satu  kesatuan  rencana perusahaan yang komprehensip dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan;
b. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan antara kekuatan dan kelemahan perusahan dengan lingkungan perusahaan, karena perubahan lingkungan sangat menentukan terciptanya peluang dan ancaman yang timbul, sehingga dapat disusun strategi perusahaan yang tepat;
c. Dalam pencapaian tujuan perusahaan  terdapat  berbagai macam cara atau alternatif strategi yang perlu dipertimbangkan dan harus dipilih; dan
d. Strategi yang dipilih  akan  diimplementasikan oleh perusahaan pada akhirya memerlukan evaluasi terhadap strategi tersebut.

3. PENTINGNYA STRATEGI PERUSAHAAN DAN KETERBATASANNYA
Dalam mempelajari strategi perusahaan, kita perlu mengetahui arti penting dan manfaat strategi perusahaan.  Banyak sekali arti penting dan manfaat strategi perusahaan, antara lain:
a. Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi  masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah dengan cepat.
b. Strategi dapat  memberikan  tujuan  dan arah  perusahaan di masa depan dengan jelas kepada semua karyawan.  Adanya tujuan dan arah masa depan yang jelas, bermanfaat pada semua karyawan untuk:
1)      mengetahui apa  yang  diharapkan  dari  para karyawan ke mana arah tujuan perusahaan;
2)      dapat mengetahui  konflik  yang  timbul   karena strategi yang efektif mengarahkan pada karyawan untuk mengikutinya;
3)      memberikan semangat  atau   dorongan   pada   karyawan dan manajemen dalam mencapai tujuan;
4)      menjamin adanya  dasar   pengendalian  manajemen   dan evaluasi; dan
5)      menjamin para  eksekutif puncak  mempunyai kesatuan opini atas masalah strategi dan tindakan-tindakan.
c. Strategi membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih muda dan kurang berisiko;
d. Memberikan informasi kepada manajemen puncak di dalam merumuskan tujuan akhir perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungan;
e. Strategi dapat membantu praktek-praktek manajer; dan
f. Perusahaan yang menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.
Meskipun banyak arti penting dan manfaat strategi perusahaan, tetapi strategi juga mempunyai keterbatasan, yakni:
a. Strategi didasarkan  atas prediksi, tetapi perusahaan sulit menyusun prediksi keadaan masa depan secara mendetail karena masa depan sangat kompleks dan berubah-ubah.  Untuk menghadapi masalah ini diperlukan teknik probabilitas yang lebih akurat di dalam memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan;
b. Dedikasi yang  berlebihan terhadap strategi yang  sudah ditetapkan dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan yang ada. Perlu disadari bahwa strategi harus bersifat fleksibel di dalam mengahadai lingkungan yang kompleks serta berubah secara dinamis;
c. Strategi yang disusun  harus merupakan satu  kesatuan, komprehensip, dan terpadu.  Tetapi syarat ini seringkali sulit dipenuhi karena adanya konflik antara tujuan coporate dengan tujuan divisi atau departemen-departemen di dalam organisasi, juga timbul konflik antara dividi yang satu dengan divisi yang lainnya.  Dalam hal ini perlu konsep keseimbangan alokasi sumber perusahaan dan eliminasi konflik antar divisi organisasi.

4. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK
Perusahaan dapat menerapkan strategi secara tepat dengan selalu merespon terhadap peluang dan ancaman dari lingkungannya, serta mampu menyesuaikan kekuatan dan kelemahan  guna memastikan bahwa implementasi strategi berjalan baik.  Supriyono (1996 : 6) menjelaskan bahwa "tugas para manajer strategi adalah membuat seperangkat keputusan yang paling baik terhadap penggunaan sumber-sumber perusahaan yang sifatnya terbatas atau jarang dalam lingkungan perusahaan yang berubah-ubah". Tugas ini dapat berhasil baik akan menentukan apakah perusahaan unggul, survival, atau malahan mati dalam menghadapi persaingan. "Proses pembuatan keputusan tersebut dinamakan 'manajemen strategik".
Manajemen strategik dapat diartikan sebagai manajemen keseluruhan organisasi menyangkut arah perusahaan ke masa depan.  Jauch dan Glueck mengatakan bahwa "manajemen strategik (strategic management) merupakan sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.  Proses manajemen strategik ialah cara dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan". 
Pearce II dan Robinson (1997: 20) mengatakan bahwa "manajemen strategik adalah sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formula) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan".
Fred R. David (2002: 5) mengemukakan bahwa “manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya”. 
Dari ketiga definisi manajemen strategik di atas, maka dapat dikatakan bahwa manajemen strategik adalah merupakan sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan strategi dengan efektif dan implementasi rencana-rencana yang dirancang, serta  evaluasi keputusan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan.

5. STRATEGIK BISNIS UNIT (SBU)
5.1. Pengertian SBU
Strategic business unit (SBU)" atau unit-unit usaha strategik merupakan suatu cara mengelolah sebuah bisnis dimana setiap unit bisnis dikelompokkan dalam menjual sekumpulan produk/jasa (identifiable set of products) kepada sekumpulan pelanggan (identifiable set of custumers) dalam persaingan dengan sekumpulan pesaing (identifiable set of competitors). Menurut Budiman Cristiananta, bahwa “Strategic Business Unit (SBU) adalah bagian operasional perusahaan yang melayani produk/segmen pasar tertentu, melayani sekelompok pelanggan tertentu, atau melayani daerah tertentu”. SBU diberi wewenang tertentu untuk membuat keputusan-keuputusan strategiknya sendiri asalkan sesuai dengan garis pedoman yaitu strategi induk (corporate strategy) perusahaan.
Dalam realitas dunia bisnis saat ini, perusahaan dibagi dalam dua macam. Pertama, perusahaan yang memliki lebih dari satu bidang usaha berbeda, sehingga perusahaan ini sering disebut konglomerat, holding company atau group. Contohnya Kompas-gramedia group, Ciputra group, dan sebagainya. Perusahaan yang memiliki beberapa anak perusahaan berarti bahwa ia memiki beberapa SBU Kedua, perusahaan yang hanya memliki satu jenis usaha, berarti hanya memiliki satu SBU. Dalam perkembangannya, perusahaan jenis kedua akan berkembang menjadi perusahaan jenis pertama.

5.2. Ciri-Ciri SBU
            SBU memiliki ciri-ciri tertentu yang terdiri atas lima aspek, yaitu:
a.       External fokus. External fokus adalah pengelolaan dan pengorganisasian suatu SBU yang mengacu pada permasalahan yang timbul karena faktor-faktor eksternal. Perubahan-perubahan yang terjadi di pasar produsen da/atau perubahan-perubahan sikap dan perilaku konsumen terhadap produk tertentu merupakan contoh yang dapat diantisipasi dengan dibentuknya suatu SBU.
b.      Indentifiable competitor. Indentifiable competitor adalah SBU yang didesain sedemikian rupa sehingga para pesaing SBU tersebut dapat terindentifikasikan. Misalnya Salim Group membentuk sebuah SBU yang bergerak dalam bidang  bisnis ritel, yaitu Indomart. Para pesaing dari SBU untuk bidang ritel tersebut dapat diidentifikasikan, misalnya Alfa.
c.       Autonomous profit center.  Autonomous profit center adalah SBU yang beroperasi sebagai suatu bisnis tersendiri dengan tujuan serta sasarannya sendiri yang dipimpin oleh seorang manajer. Suatu SBU mungkin bertujuan meningkatkan pangsa pasar, sedangkan SBU yang lainnya bertujuan meningkatkan keuntungan.
d.      Distinct marketing strategy. Setiap SBU yang memliki strategi pemasaran tersendiri dan berbeda dengan SBU yang lainnya disebut distinct marketing strategy.
e.       Separate accounting. Separate accounting adalah SBU yang bersaing sebagai unit yang berdiri sendiri dan harus dapat menghitung atau menabulasi keuntunan dan baya-biayanya sendiri, sehingga ia harus mampu memiliki sistem pembukuan (akuntansi) yang terpisah dari unit lainnya.

6. PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
Setiap perusahaan memiliki proses yang berbeda-beda yang digunakan untuk memformulasikan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas manajemen strategiknya.  Artinya bagi perusahaan-perusahaan dengan produk yang beragam,  pasar dan teknologi yang banyak cendrung menggunakan sistem manajemen strategik yang lebih rumit.  Akan tetapi, komponen dasar dari model-model yang digunakan untuk menganalisis operasi manajemen strategik 'sangat mirip'".
Manajemen strategik pada prinsipnya merupakan suatu proses, maka ia terdiri dari rangkaian tahap-tahap. Pada dasarnya proses manajemen strategik meliputi tiga elemen dasar, yaitu formulasi strategi (strategy formulation), imple-mentasi strategi (strategy implementation), dan evaluasi dan pengawasan (evaluation and control).  Proses tersebut menyangkut manajemen keseluruhan organisasi perusahaan yang berhubungan dengan rencana-rencana perusahaan dan implementasinya yang terpadu dalam menyatukan sumber-sumber internal, serta mengarahkan perusahaan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Dalam proses manajemen strategik digambarkan sebagai aktivitas yang dilakukan secara bertahap yaitu aktivitas yang satu mendahui aktivitas lainya. Dalam kenyataannya, proses manajemen strategik merupakan rangkaian terpadu, setiap tahap berkaitan dan saling mempengaruhi tahap lainnya. Manajemen strategik merupakan proses berkesinambungan. Ketika penyusun strategi mengadakan analisis, pelaksanaan strategi-strategi yang terdahulu tetap diperhitungkan sebagai umpan-balik. 
Dalam proses manajemen strategik, para perencana strategi perusahaan melakukan tugas-tugas formulasi dan implementasi rencana-rencana untuk mencapai sasaran menurut Pearce II dan Robinson (1997 : 20) terdiri atas sembilan tugas penting:
a.       Merumuskan  strategi  perusahaan,  meliputi  rumusan  umum tentang maksud keberadaan (purpose), filosofi (philosophy), dan tujuan (goal);
b.      Mengembangkan  profil  perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya;
c.       Menilai lingkungan ekstern perusahaan  meliputi pesaing dan faktor-faktor kontekstual umum;
d.      Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern;
e.       Mengidentifikasi opsi yang paling  dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan;
f.       Memilih seperangkat sasaran  jangka  panjang  dan  strategi umum  (grand strategy) yang mencapai pilihan yang paling dikehendaki;
g.      Mengembangkan  sasaran  tahunan  dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih;
h.      Mengimplementasikanpilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan sistem imbalan;
i.        Mengevaluasi  keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.

D. DAFTAR PUSTAKA

Christiananta, Budiman, dkk., 1988, Kebijaksanaan Perusahaan I, Penerbit Karunia, Jakarta; hal 3.1 - 3.28.

Dirgantoro, Crown, 2001, Manajemen   Strategis – Konsep, Kasus, dan Implementasi, Edisi pertama, PT Gramedia Indonesia, Jakarta; hal 1 – 6.

Jauch, Lawrence R., dan W. F. Glueck, 1995, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Terjemahan, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta; hal 1 - 38.

Pearce II, John A.,  dan R. B. Robinson, 1997, Manajemen Strategik - Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Terjemahan, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta;  hal 1 -17.

Supriyono, R. A., 1996, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, Edisi Pertama, BPFE-UGM, Yogyakarta; hal 6 - 20.

Suwarsono, 1994, Manajemen Strategik: Konsep, Alat Analisis, dan Konteks,  Edisi Pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta, hal 19 - 82.

Umar, Husein, 2001, Strategik Management In Action,  Edisi Pertama, PT Gramedia Indonesia, Jakarta; hal 1 – 12.

Wahyudi, Agustinus Sri, 1996, Manajemen Strategik - Pengantar Proses Perpikir Strategik, Cetakan Pertama, Binarupa Aksara, Jakarta; hal 47 - 61.


2 komentar:

  1. Hotel The Cromwell Casino | Mapyro
    Find 포커 the cheapest and quickest way to 이천 출장샵 get from 부천 출장안마 The Cromwell Casino to The Cromwell 진주 출장샵 Casino 안산 출장샵 Check prices, photos and reviews. Leave your feedback in the comments.

    BalasHapus